Parkinson Indonesia

logo parkinson
“Operasi Stereotaktik Brain Lesion di National Hospital Surabaya”

Stereotaktik Brain Lesion (SBL) untuk Pasien Parkinson – Inovasi Bedah Otak di National Hospital Surabaya

Tindakan Stereotaktik Brain Lesion (SBL) oleh dr. Achmad Fahmi di National Hospital Surabaya bantu pasien Parkinson kendalikan tremor dan kekakuan dengan aman.

Inovasi Bedah Saraf Fungsional: Stereotaktik Brain Lesion (SBL)

Stereotaktik Brain Lesion (SBL) adalah salah satu teknologi bedah otak presisi tinggi yang digunakan untuk menangani gangguan gerak seperti penyakit Parkinson, tremor esensial, dan distonia.

Di National Hospital Surabaya, tindakan ini telah dilakukan secara rutin sejak tahun 2013 oleh Dr. dr. Achmad Fahmi, SpBS(K), Subsp.NF, FINPS, IFAANS — dokter bedah saraf fungsional yang berpengalaman melakukan lebih dari 350 prosedur SBL dan Deep Brain Stimulation (DBS).

Apa Itu Stereotaktik Brain Lesion?

Stereotaktik Brain Lesion adalah tindakan pembedahan otak minimal invasif yang bertujuan menghancurkan area kecil (lesi) di bagian otak yang menjadi sumber gangguan aktivitas saraf.

Prosedur ini dilakukan dengan navigasi komputer berpresisi milimeter, sehingga dokter dapat menargetkan titik spesifik dengan sangat akurat tanpa harus membuka seluruh tengkorak kepala.

“Keunggulan operasi stereotaktik adalah ketepatan target dan keamanan tinggi. Pasien bahkan bisa tetap sadar selama tindakan agar kami bisa memantau efeknya secara langsung,”
— Dr. Achmad Fahmi, SpBS(K) Subsp.NF. – 

Indikasi Tindakan SBL

Stereotaktik Brain Lesion biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi berikut:

  • Penyakit Parkinson dengan gejala tremor dominan.

  • Tremor esensial yang tidak membaik dengan obat.

  • Distonia fokal atau gangguan gerak lain akibat disfungsi jaringan otak tertentu.

  • Pasien yang tidak cocok untuk DBS (misalnya karena kondisi medis atau faktor ekonomi).

“Dr. Achmad Fahmi SpBS(K) melakukan operasi pasien Parkinson sadar”

Bagaimana Prosedur Ini Dilakukan?

  1. Perencanaan 3D Otak: Dilakukan pemetaan otak menggunakan MRI atau CT-scan untuk menentukan target area.

  2. Navigasi Stereotaktik: Menggunakan bingkai dan sistem komputer, dokter menandai titik tepat di otak pasien.

  3. Lesioning Presisi: Dokter menggunakan energi panas (radiofrequency ablation) untuk menghancurkan area kecil yang menyebabkan gejala.

  4. Evaluasi Langsung: Pasien biasanya dalam keadaan sadar; dokter memantau hilangnya tremor atau kekakuan secara real-time.

Waktu operasi relatif singkat, dan kebanyakan pasien dapat pulang dalam 1–2 hari.

 

Keunggulan SBL di National Hospital Surabaya

  • Presisi tinggi dengan sistem navigasi otak stereotaktik modern.
  • Pengalaman luas — lebih dari 350 tindakan fungsional sejak 2013.
  • Tim multidisiplin: bedah saraf, neurologi, anestesi, dan rehabilitasi.
  • Pasien sadar selama operasi untuk hasil yang lebih akurat.
  • Hasil signifikan dalam mengurangi tremor dan meningkatkan kualitas hidup.

Hasil dan Testimoni Pasien

Banyak pasien yang menjalani SBL di National Hospital menunjukkan perbaikan nyata pada tremor dan kekakuan, bahkan dapat kembali beraktivitas normal seperti bermain musik, menulis, atau berolahraga.

Dr. Fahmi dan tim juga menekankan pentingnya terapi pascaoperasi dan dukungan keluarga agar hasil operasi dapat bertahan jangka panjang.

Kesimpulan

Stereotaktik Brain Lesion (SBL) adalah solusi efektif dan aman bagi pasien Parkinson atau tremor yang tidak membaik dengan pengobatan.
Dengan teknologi presisi tinggi dan pengalaman panjang, Dr. Achmad Fahmi dan tim di National Hospital Surabayatelah membuktikan bahwa pasien Indonesia dapat memperoleh perawatan bedah saraf fungsional dengan standar internasional tanpa harus ke luar negeri.

Referensi:

  1. Krack P, et al. Deep brain stimulation and lesioning in Parkinson’s disease. Lancet Neurology, 2019.

  2. Okun MS. Deep-brain stimulation for Parkinson’s disease. N Engl J Med, 2021.

  3. Limousin P, et al. Functional neurosurgery in movement disorders. J Neurol Neurosurg Psychiatry, 2020.

  4. Little S, et al. Adaptive stimulation in functional neurosurgery. Brain, 2016.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *