Tindakan Operasi Parkinson
Tindakan operasi parkinson, dapat dilakukan jika dalam pemberian obat-obatan parkinson seperti golongan Levodopa, dan dopamin agonis, masih belum dapat membantu meringankan gejala-gejala parkinson seperti tremor, kekakuan, kelambatan, dan gejala lainnya. Sama halnya dengan pemberian obat-obatan, tindakan operasi tidak dapat menyembuhkan parkinson 100%, akan tetapi dapat membantu dan sangat efektif dalam memperbaiki gejala-gejala parkinson seperti tremor, kekakuan dan kelambatan. Sehingga penderita parkinson dapat memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik jika pada terapi obat-obatan masih belum dapat memperbaiki kondisi gejala-gejala yang dialami.
Sebelum memutuskan tindakan operasi, dokter akan mengevaluasi dan melihat dari kondisi gejala pasien terlebih dahulu untuk dinilai kelayakan dalam tindakan operasi, dan seberapa besar manfaat yang kira-kira akan dihasilkan setelah dilakukannya tindakan operasi. Perlu di ketahui tidak semua pasien parkinson baik untuk dilakukan tindakan operasi, dan tidak semua pasien dapat dilakukan jenis tindakan operasi yang sama antara satu pasien dengan pasien yang lainnya.
Jenis tindakan operasi pada parkinson
Tindakan operasi ini menggunakan metode implantasi alat DBS yang akan dipasang pada tubuh pasien.Alat tersebut berfungsi mengalirkan impuls listrik yang menstimulasi target otak yang mempengaruhi munculnya gejala-gejala pada parkinson.
Metode tindakan SBL adalah dengan membuat sebuah lesi kecil pada jaringan otak yang menyebabkan terjadinya tau munculnya gejala-gejala parkinson. Tindakan operasi ini dilakukan dengan alat yang dinamakan Stereotaktik yang berguna untuk menentukan target sel saraf di otak secara akurat sehingga meminimalisir terjadinya komplikasi. Tindakan operasi ini dilakukan dalam kondisi pasien tetap tersadar, hanya diberikan bius lokal.